Ular ini berukuran tidak terlalu besar, cenderung gemuk, dan agak pendek.
Panjang rata-rata sekitar 76 cm, hewan betina cenderung lebih panjang dari yang
jantan; kadang-kadang dijumpai pula spesimen yang lebih panjang, hingga 91 cm.
Punggung berwarna cokelat agak kemerahan atau kemerah-jambuan. Sepanjang
bagian tengah punggung dihiasi oleh 25–30 pasang corak segitiga besar cokelat
gelap, berseling dengan warna terang kekuningan atau keputihan; dan puncak
segitiga-segitiga itu bertemu atau berseling di garis vertebral.
Sisi samping
(lateral) berwarna lebih pucat atau lebih buram, dengan bercak-bercak cokelat
gelap besar terletak beraturan hingga ke dekat anus. Sisi bawah tubuh putih
kemerah jambuan, bebercak cokelat gelap dan terang. Keseluruhan warna punggung
itu memberi kesan penyamaran yang kuat manakala ular berada di antara
serasahkering.
Kepala menyegitiga dengan moncong meruncing; berwarna cokelat gelap, dengan
sepasang pita keputihan di atas mata dan pola keputihan serupa anak panah di
tengkuk. Sisi kepala cokelat gelap dan bibir berwarna putih abu-abu jambon,
batas kedua warna itu berbiku-biku serupa renda. Kulit dinding mulut putih
kebiruan.
Sisik ventral 148-166, anal tunggal (tak berbagi), subkaudal 35-52; sisik
dorsal dalam 21 (jarang 19) deret; sisik labial atas 7-9, tak ada yang
menyentuh mata. Tak sebagaimana lazimnya bandotan berdekik, sisi atas kepala
ular tanah tertutupi oleh perisai-perisai yang simetris. Ciri ini bersifat khas
dan tak ada duanya di antara kelompok bandotan berdekik Asia.
0 Komentar